Selasa, 26 Maret 2013

Bangkit atau diam, this is life. You must take one of them.


Met mayem cemuana............... *lalu benerin behel* sungguh fantasi yg sangat bodoh, gue aja enggak pake behel wkwk.

Dikesibukan gue sebagai mahasiswa semester 2, yang terus diracuni dengan pajak dan antek-anteknya, gue ngerasa belum maksimal buat ngejalaninnya. Padahal ada komitmen gue dengan kedua orang tua gue bahwa nilai ipknya harus lebih bagus daripada semester sebelumnya. Namun apalah daya, komitmen itu terus gue pertahankan dan mencoba merealisasikannya. Menitih semuanya dari 0, dengan keyakinan pada kemampuan gue yakin bisa membuat senyum indah orang tua gue keluar dari sarangnya.

Entah apa yang salah pada gue,  semangat gue belum bisa keluar semuanya. Namun, gue selalu mencoba better than yesterday. Karena apapun yang terjadi gue, komitmen itu harus tetap terealisasikan. Bencana stress dan beban pikiran silih berganti datang, gue atasi itu secepat mungkin. Gue enggak mau itu terlalu mengganggu kehidupan gue dan membuang waktu gue yang begitu berharga. Kadang gue enggak ngerti sama diri gue sendiri, stress dan beban pikiran itu datang dengan tiba-tiba dan ngasih tamparan buat gue untuk mikir banyak hal. Hal yang sebenernya gak terlalu jadi masalah, tapi cukup membuat gue terbungkam dalam heningnya malam.

Sebuah fase yg entah apa namanya, menghampiri  dan begitu memberi banyak pelajaran. Bersyukurlah gue dengan datengnya fase itu, gue jadi belajar banyak.

"Hidup terkadang membuatmu terjatuh, tapi kamu punya pilihan untuk bangkit atau diam"

*pasang behel* maacih ya dah mau dengelin cyelotehan ini xixixi^^

0 komentar:

Posting Komentar