Assalamulaikum Wr Wb.
Setelah sempat beberapa waktu gua bingung mau nge-post apa di blog ini,akhirnya gua memutuskan itu menulis tentang salah satu legenda pemain Arsenal. Siapa hayoo? Ayo tebak hehe. Yap betul *tepuktanganprokprok*.
Kali kita akan mengusik sedikit tentang King Henry. Beliau adalah top score Arsenal sepanjang masa (lebay kali ya sepanjang masa) . Oke Check this out.
Data diri: Lahir: Aug 17, 1977
Tempat Lahir : Les Ulis
Kewarganegaraan: Perancis
Tinggi : 188 cm
Berat badan : 73 kg
Julukan: King Henry
Selama delapan musim bergabung dengan Arsenal, dari musim 1999-00 hingga 2006-07, Henry selalu menjadi top skorer The Gunners di setiap musim kompetisi Premier League.
KEPIAWAIAN Thierry Henry dalam mengolah bola di lapangan hijau sudah tidak diragukan lagi. Striker asal Perancis ini dianggap sebagai salah satu pemain depan terbaik dunia. Ketika bola sudah berada di kakinya, pemain bertahan dan kiper mana pun pasti sulit menahan lajunya.
Lahir dengan nama lengkap Thierry Daniel Henry, pria kelahiran Les Ulis ini memulai karir profesionalnya bersama AS Monaco pada usia 17 tahun. Di klub inilah ia pertama kalinya berjumpa dengan pelatih Arsene Wenger. Manajer Arsenal ini memasang Henry mengisi posisi sayap, karena lini depan Monaco sudah diisi oleh striker Brasil, Sonny Anderson.
Tahun 1997, Henry terpilih dalam skuad timnas Perancis. Satu tahun setelah itu, ia sukses membawa Les Blues menjuarai Piala Dunia 1998. Penampilannya yang mengesankan membuat Juventus tertarik untuk membelinya. Henry pun akhirnya meninggalkan Monaco pada bulan Januari 1999.
Di klub Italia tersebut, Henry diturunkan sebagai pemain sayap. Posisi yang tidak sesuai inilah membuatnya tidak bisa mengembangkan kemampuan terbaiknya. Dari 16 kali tampil, Henry hanya mampu mencetak tiga gol saja. Gagal bersinar di Italia, Henry kemudian dibeli Arsenal dengan nilai transfer 10,5 juta poundsterling atau setara dengan 189,4 miliar rupiah.
Bergabung dengan The Gunners, Henry kembali bertemu dengan mantan pelatihnya di AS Monaco dulu, Wenger. Bersama klub Inggris ini pula, ia menemukan masa keemasannya sebagai pemain sepak bola kelas dunia. Di bawah asuhan Wenger, Henry selalu tampil sebagai top skorer di setiap musim kompetisi Premier League yang dijalaninya. Pria bertinggi badan 188cm ini menjadi pencetak gol tersubur The Gunners sepanjang masa, yaitu mencetak 226 gol di semua kompetisi yang diikuti Arsenal.
Atas prestasinya tersebut, Henry diganjar penghargaan Sepatu Emas dua tahun berturut-turut, yaitu tahun 2004 dan 2005.
Setelah menjalani delapan tahun membela Arsenal, pada musim 2007-08, ia memutuskan pindah ke Barcelona. Klub Spanyol tersebut membeli Henry dengan banderol transfer sebesar 16,1 juta poundsterling atau setara dengan 290,6 miliar rupiah.
Di awal musimnya di kompetisi Divisi Primera, Henry sempat menemui kesulitan. Tampaknya posisinya yang bukan lagi striker utama membuatnya harus belajar beradaptasi dengan permainan El Barca. Tapi itu tidak berlangsung lama. Dalam waktu singkat, Henry membuktikan bahwa masih diperhitungkan di antara jajaran pemain bintang Barcelona, seperti Samuel Eto’o, Ronaldinho dan Lionel Messi.
Walau posisinya adalah sebagai striker, Henry memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan striker umum lainnya. Tak jarang ia sering turun jauh hingga ke lini tengah untuk menjemput bola. Kombinasi kecepatan, visi dan kreatif yang dimilikinya, membuatnya selalu mampu untuk mencetak gol. Tak dapat disangkal lagi, Henry merupakan striker ulung nan mematikan.
Setelah sempat beberapa waktu gua bingung mau nge-post apa di blog ini,akhirnya gua memutuskan itu menulis tentang salah satu legenda pemain Arsenal. Siapa hayoo? Ayo tebak hehe. Yap betul *tepuktanganprokprok*.
Kali kita akan mengusik sedikit tentang King Henry. Beliau adalah top score Arsenal sepanjang masa (lebay kali ya sepanjang masa) . Oke Check this out.
Data diri: Lahir: Aug 17, 1977
Tempat Lahir : Les Ulis
Kewarganegaraan: Perancis
Tinggi : 188 cm
Berat badan : 73 kg
Julukan: King Henry
Selama delapan musim bergabung dengan Arsenal, dari musim 1999-00 hingga 2006-07, Henry selalu menjadi top skorer The Gunners di setiap musim kompetisi Premier League.
KEPIAWAIAN Thierry Henry dalam mengolah bola di lapangan hijau sudah tidak diragukan lagi. Striker asal Perancis ini dianggap sebagai salah satu pemain depan terbaik dunia. Ketika bola sudah berada di kakinya, pemain bertahan dan kiper mana pun pasti sulit menahan lajunya.
Lahir dengan nama lengkap Thierry Daniel Henry, pria kelahiran Les Ulis ini memulai karir profesionalnya bersama AS Monaco pada usia 17 tahun. Di klub inilah ia pertama kalinya berjumpa dengan pelatih Arsene Wenger. Manajer Arsenal ini memasang Henry mengisi posisi sayap, karena lini depan Monaco sudah diisi oleh striker Brasil, Sonny Anderson.
Tahun 1997, Henry terpilih dalam skuad timnas Perancis. Satu tahun setelah itu, ia sukses membawa Les Blues menjuarai Piala Dunia 1998. Penampilannya yang mengesankan membuat Juventus tertarik untuk membelinya. Henry pun akhirnya meninggalkan Monaco pada bulan Januari 1999.
Di klub Italia tersebut, Henry diturunkan sebagai pemain sayap. Posisi yang tidak sesuai inilah membuatnya tidak bisa mengembangkan kemampuan terbaiknya. Dari 16 kali tampil, Henry hanya mampu mencetak tiga gol saja. Gagal bersinar di Italia, Henry kemudian dibeli Arsenal dengan nilai transfer 10,5 juta poundsterling atau setara dengan 189,4 miliar rupiah.
Bergabung dengan The Gunners, Henry kembali bertemu dengan mantan pelatihnya di AS Monaco dulu, Wenger. Bersama klub Inggris ini pula, ia menemukan masa keemasannya sebagai pemain sepak bola kelas dunia. Di bawah asuhan Wenger, Henry selalu tampil sebagai top skorer di setiap musim kompetisi Premier League yang dijalaninya. Pria bertinggi badan 188cm ini menjadi pencetak gol tersubur The Gunners sepanjang masa, yaitu mencetak 226 gol di semua kompetisi yang diikuti Arsenal.
Atas prestasinya tersebut, Henry diganjar penghargaan Sepatu Emas dua tahun berturut-turut, yaitu tahun 2004 dan 2005.
Setelah menjalani delapan tahun membela Arsenal, pada musim 2007-08, ia memutuskan pindah ke Barcelona. Klub Spanyol tersebut membeli Henry dengan banderol transfer sebesar 16,1 juta poundsterling atau setara dengan 290,6 miliar rupiah.
Di awal musimnya di kompetisi Divisi Primera, Henry sempat menemui kesulitan. Tampaknya posisinya yang bukan lagi striker utama membuatnya harus belajar beradaptasi dengan permainan El Barca. Tapi itu tidak berlangsung lama. Dalam waktu singkat, Henry membuktikan bahwa masih diperhitungkan di antara jajaran pemain bintang Barcelona, seperti Samuel Eto’o, Ronaldinho dan Lionel Messi.
Walau posisinya adalah sebagai striker, Henry memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan striker umum lainnya. Tak jarang ia sering turun jauh hingga ke lini tengah untuk menjemput bola. Kombinasi kecepatan, visi dan kreatif yang dimilikinya, membuatnya selalu mampu untuk mencetak gol. Tak dapat disangkal lagi, Henry merupakan striker ulung nan mematikan.